Kamis, 26 Juni 2014

Tulisan Softskil 2 (semester 6)


Masyarakat mulai kurangi gesek kartu kredit

Bank Indonesia (BI) menilai saat ini masyarakat Indonesia lebih gemar menabung ketimbang melakukan transaksi menggunakan kartu kredit. Setidaknya terlihat dari catatan bank sentral nilai transaksi tunai yang menggunakan kartu kredit menurun 5,67 persen dari Rp 155,22 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp 146,4 triliun pada April 2014.
Direktur Eksekutif Sistem Pembayaran BI, Rosmaya Hadi, mengatakan meski pertumbuhan kartu kredit mengalami penurunan, bank sentral tidak dapat membatasi perbankan jika mau mengeluarkan produk kartu kredit.
"Silahkan saja kalau memang mau berhutang. Untuk perbankan soal kartu kredit sudah mulai diperketat aturannya. Kalau memang trennya turun, bagus dong artinya masyarakat sekarang ini lebih doyan menabung ketimbang berhutang," ujarnya di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (24/6).
Tren penurunan kartu kredit ini juga terlihat dengan semakin banyaknya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di pelosok Tanah Air. Dengan begitu, maka perbankan juga turut memperhatikan penggunaan kartu debet masyarakat. "Ini masa-masa yang bagus karena kan sekarang ini banyak ATM, artinya masyarakat suka nabung daripada utang, mau simpan uangnya juga."
Tren penurunan kartu kredit tidak berarti perbankan lengah dengan sistem keamanan dalam bertransaksi. Bahkan, penggunaan kartu kredit memiliki tingkat risiko keamanan jauh lebih tinggi. "Perbankan justru harus memperkuat sistem keamanan kartu kredit, agar tidak terjadi pembobolan. Bukan hanya di ATM saja," ungkapnya.

Opini :
Dari berita diatas menyatakan bahwa masyarakat sekarang lebih suka menabung ketimbang menggunakan kartu kredit, itu sangat bagus selain kartu kredit mulai tidak aman setidaknya masyarakan bisa menabung dan mulai mengurangi hutangnya. Selain ATM yang bisa dibobol ternyata kartu kredit juga bisa dibobol. Maka hati-hati dalam melakukan transaksi kredit.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar