Masyarakat
mulai kurangi gesek kartu kredit
Bank Indonesia (BI) menilai saat
ini masyarakat Indonesia lebih gemar menabung ketimbang melakukan transaksi
menggunakan kartu kredit. Setidaknya terlihat dari catatan bank sentral nilai
transaksi tunai yang menggunakan kartu kredit menurun 5,67 persen dari Rp
155,22 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp 146,4 triliun pada April 2014.
Direktur Eksekutif Sistem
Pembayaran BI, Rosmaya Hadi, mengatakan meski pertumbuhan kartu kredit
mengalami penurunan, bank sentral tidak dapat membatasi perbankan jika mau
mengeluarkan produk kartu kredit.
"Silahkan saja kalau memang
mau berhutang. Untuk perbankan soal kartu kredit sudah mulai diperketat
aturannya. Kalau memang trennya turun, bagus dong artinya masyarakat sekarang
ini lebih doyan menabung ketimbang berhutang," ujarnya di Grand Hyatt,
Jakarta, Selasa (24/6).
Tren penurunan kartu kredit ini
juga terlihat dengan semakin banyaknya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di pelosok
Tanah Air. Dengan begitu, maka perbankan juga turut memperhatikan penggunaan
kartu debet masyarakat. "Ini masa-masa yang bagus karena kan sekarang ini
banyak ATM, artinya masyarakat suka nabung daripada utang, mau simpan uangnya
juga."
Tren penurunan kartu kredit
tidak berarti perbankan lengah dengan sistem keamanan dalam bertransaksi.
Bahkan, penggunaan kartu kredit memiliki tingkat risiko keamanan jauh lebih
tinggi. "Perbankan justru harus memperkuat sistem keamanan kartu kredit,
agar tidak terjadi pembobolan. Bukan hanya di ATM saja," ungkapnya.
Opini :
Dari
berita diatas menyatakan bahwa masyarakat sekarang lebih suka menabung
ketimbang menggunakan kartu kredit, itu sangat bagus selain kartu kredit mulai
tidak aman setidaknya masyarakan bisa menabung dan mulai mengurangi hutangnya.
Selain ATM yang bisa dibobol ternyata kartu kredit juga bisa dibobol. Maka hati-hati
dalam melakukan transaksi kredit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar